Kapal dan armada laut memegang peran penting dalam penanganan darurat di Palu. Saat bencana alam melanda, kapal bisa menjadi penyelamat bagi para korban yang terjebak di daerah terisolasi. Armada laut juga dapat membantu dalam evakuasi dan pengiriman bantuan ke lokasi yang membutuhkan.
Menurut Kepala Basarnas Palu, Yusuf Latief, kapal dan armada laut sangat dibutuhkan dalam penanganan darurat di Palu. “Kapal-kapal kita menjadi tulang punggung dalam evakuasi korban bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami,” ujarnya.
Salah satu kapal yang berperan penting dalam penanganan darurat di Palu adalah KRI Bima Suci. Kapal ini dilengkapi dengan fasilitas medis dan dapat menjalankan misi kemanusiaan di daerah terdampak bencana. Kapten KRI Bima Suci, Letkol Laut (P) Muhammad Irfan, menekankan pentingnya kerjasama antara kapal dan tim penyelamat darat. “Kami bekerja sama dengan tim darat untuk memastikan evakuasi korban berjalan lancar dan efisien,” katanya.
Armada laut juga memiliki peran strategis dalam pengiriman bantuan logistik ke daerah terisolasi. Dengan kapal-kapal yang dapat mengangkut kargo besar, bantuan seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan dapat sampai ke korban bencana dengan cepat.
Menurut Direktur Operasi dan Latihan TNI AL, Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, armada laut terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bantuan logistik tersalurkan dengan baik. “Kapal-kapal kita siap berlayar kapan pun dibutuhkan untuk membantu korban bencana di Palu,” ujarnya.
Dengan peran penting kapal dan armada laut dalam penanganan darurat di Palu, diharapkan evakuasi korban bencana dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Kerjasama antara kapal, tim penyelamat darat, dan pihak terkait lainnya menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi bencana alam yang melanda.